Selasa, 11 Desember 2012

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME

Diposting oleh Unknown di 17.52

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME
A.  Pengertian Esensialisme    
Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia.
*      Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
*      Menurut esensialisme pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji ketangguhannya, dan kekuatannya sepanjang
*      Masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya / sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-angsur melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, di dalam telah teruji dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.

          Secara etimologi esensialisme berasal dari bahasa Inggiris yakni essential (inti atau pokok dari sesuatu), dan isme berarti aliran, mazhab atau paham
Menurut Brameld bahwa esensialisme ialah aliran yang lahir dari perkawinan dua aliran dalam filsafat yakni idealism dan realism.

Sejarah Lahirnya Aliran Esensialisme
Esensialisme muncul pada zaman Renaissance, ia memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh flexibilitas dimana terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.
Dengan demikian Renaissance adalah pangkal sejarah timbulnya konsep-konsep pikir esensialisme, karena timbul di zaman itu, esensialisme adalah konsep meletakkan ciri modern. Aliran muncul sebagai reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatis, abad pertengahan. Maka disusunlah konsep yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta, yang memenuhi tuntutan zaman.



Dasar Filosofis filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialime dalam melakukan gerakan pendidikan bertumpu pada mazhab filsafat idealisme dan realisme, meskipun kaum idealisme dan kaum realisme berbeda pandangan filsafatnya, mereka sepaham bahwa :
*      Hakikat yang mereka anut makna pendidikan bahwa anak harus menggunakan kebebasannya, dan ia memerlukan disiplin orang dewasa untuk membantu dirinya sebelum sendiri dapat mendisiplinkan dirinya.
*      Manusia dalam memilih suatu kebenaran untuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya mengandung makna pendidikan bahwa generasi perlu belajar untuk mengembangkan diri setinggi-tingginya dan kesejahteraan sosial.

Karakteristik Filsafat Pendidikan Esensialisme
Ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yang disarikan oleh Welli am.c.Bagley adalah sebagai berikut :
*      Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering tumbuh dari upaya-upaya belajar awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam jiwa.
*      Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spesies manusia.
*      Mendisiplin diri harus menjadi tujuan pendidikan, maka menegakkan disiplin adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Di kalangan individu maupun bangsa, kebebasan yang sesungguhnya selalu merupakan sesuatu yang dicapai melalui perjuangan tidak pernah merupakan pemberian.
*      Esensialisme menawarkan teori yang kokoh kuat tentang pendidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya (progressive) memberikan sebuah teori yang lemah.

1.     Pandangan Antilogi Esensialisme
Ontologi filsafat pendidikan idealisme menyatakan bahwa kenyataan dan kebenaran itu pada hakikatnya adalah ide-ide atau hal-hal yang berkualitas spiritual. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu ditinjau pada peserta didik adalah pemahaman sebagai makhluk spiritual dan mempunyai kehidupan yang bersifat teleologis dan idealistik. Pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik menjadi makhluk yang berkepribadian, bermoral, serta mencita-citakan segala hal yang serba baik dan bertaraf tinggi.
v  Sentesa ide idealisme ddan realisme tentang hakekat realita berarti esensialisme mengakui adanya realisme objek si sampimg konsep-konsep.
v  Aliran esensialisme di pengaruhi penemuan-penemuan ilme pengetahuan modren
v  Penafsiran spirituan atas sejarah.
v  Pahan makrokosmos dan mikrokosmos
Paham makrokosmos adalah keseluruah semetanya dalam suatu disain dan kesatuan menurut teori kosmologi. Paham mikrokosmos alah sebagian tunggal suatu fakta yang terpisah keseluruhan, baik tingkat umum probadi manusai maupun lembaga.     

2.     Pandangan Epistemologi Esensialisme
Aspek epistemologi yang perlu diperhatikan halam pendidikan adalah pengetahuan hendaknya bersifat ideal dan spiritual, yang dapat menuntun kehidupan manusia pada kehidupan yang lebih mulia. Pengetahuan semacam itu tidak semata-mata terikat kepada hal-hal yang bersifat fisik, tetapi mengutamakan yang bersifat spiritual. Sedangkan aspek aksiologi menempatkan nilai pada dataran yang bersifat tetap dan idealistik. Artinya, pendidik hendaknya tidak menjadikan peserta didik terombang-ambing oleh hal-hal yang bersifat relative atau temporer (Imam Barnadib, 2002). Ontologi dari filsafat pendidikan realisme bahwa pendidikan itu seyogyanya mengutamakan perhatian pada peserta didik seperti apa adanya, artinya utuh tanpa reduksi.
Dalam bidang epistemologi, bahwa pengetahuan adalah hasil yang dicapai oleh proses mana subjek dan objek mengadakan pendekatan. Dengan demikian hasilnya adalah perpaduan antara pengamatan, pemikiran, dan keseimpulan dari kemampuan manusia dalam menyerap objeknya. Oleh karena itu, epistemologi dalam filsafat pendidikan realisme adalah proses dan produk dari seberapa jauh pendidik dapat mempelajari secara ilmiah emperis mengenai peserta didiknya. Hasil-hasilnya akan digunakan sebagai dasar untuk menyelenggarakan pendidikan.
©      Konstaversi jasmaniah dan rohaniah peebedaan idealisme dan realisme.
©      Idelaisme alah manusai  mengetahui sesuatu hanya di dalam melakui ide, rohaniah sedangkan realisme adalah manusia mengetahui sesuatu realita di dalam jasmani dan rohani.
3.     Approach idealisme pada pengetahuan.
©      Personalisme adalah manusai bahagia dan rasio tuhan yang maha sempurna.
©      Approach personalsme adalah manusai tidak mungkin mengetaui sesuatu hanya dengan kesadaran jiwa tampa adanya pengalaman.
©      Bagi hegel adalah mental tercemin pada hukum logika  (mikrokosmos) hukum alah (makrokosmos) hukum dealitika berfikir, hukum perkembangan sejarah dan kebudayaan manusai (teori dinamis)

Realisme adalah  menafsirkan manusai dalam rangka hukum alam. Cara menafsirkan manusai dalam realisme di bedakan atas :
v  Menurut teori associstionisme
Teoti ini membicarakan bahwa jiwa adalah pengindaraan dan pengamatan.
v  Menurut teori beavioristik.
Kehidupan menal tercermin  pada tingkah laku. Hukum beavioristik  adalah bahwa manusai di tentukan semata-mata oleh hukum. Hukum idealisme adalah bahwa manusia seluruhnya di tentukan oleh hukum-hukum rohani.
v  Menurut teori conectionisme
Semua makhluk hidup termasuk  manusia terbentuk tingkah lauknya oleh pola-pola hubungan anatara sirmulasi dan respon kurikulum sangat mengutamakan proses.

4.     Tipe  epsitimologis realisme
Teori menilai menurut idealisme.
Menyatakan bahwa hukum-hukum efesiensi adalah hukum kosmos, nila-nilai yang terkandung di dalamnya dalah ;
ü  Teori menilai idelaisme modren
ü  Teori sosial idealisme
ü  Teoti estetika
Teori menilai menurut realisme
Menyatak bahwa sumber-sumber pengalaman manusia  terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Teori ini melahirkan :
ü  Estetika derteminisme
ü  Teori sosial realisme
ü  Teori estetika
B. Peranan sekolah
Tujuan pendidikan esensialisme adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, dasar bertahan sepanjang waktu untuk diketahui oleh semua orang. Pengetahuan ini diikuti oleh keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang tepat untuk membentuk unsur-unsur yang inti (esensiliasme), sebuah pendidikan sehingga pendidikan, jadi Menurut esensialisme sekolah berfungsi untuk warga negara supaya hidup sesuai dengan prinsip-prinsip dan lembaga-lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat.
C. Peranan aliran esensialisme
·         Sebagai sako guru dalam kebudayaan modren
·         Sebagai pemeliharaan kebdayaan (warisan kebudayaan)

D. Fungi pemeliharaan kebudayaan
Kebudayaan. Karya manusia yang mencakup di antaranya filsafat, kesenian, kesusasteraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan.
Membina sikap jiwa  untuk menjunjung tinggi  dan menyesuaikan diri terhadap hukum-hukum dan kebenaran yang di temukan manusia alaram.
Hukum harus di pahami dalam konteks dan kebudayaan.



0 komentar:

Posting Komentar

 

nova suntia yusni Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting